Kamis, 04 November 2010

=Sarong - Identity? Teguh Ostenrik's Solo Exhibition

Time
Tomorrow at 7:00pm - November 20 at 10:00pm
Location Exhibition Hall - Jakarta Art District, East Mall Grand Indonesia Shopping Town
Created By
Mira Tedja, Teguh Ostenrik
More Info Galeri Semarang cordially invite you to
Teguh Ostenrik's Solo Exhibiton

sarong
identity ?

Curated by Jean Couteau

Opening Reception:
Saturday, 6 November 2010, 7.00 pm
to be officiated by Hadi Sunyoto
Host : Brian Yaputra and Rayya Makarim

SARONG - IDENTITY? , curated by Jean Couteau, presents a set of paintings and sculptures whose general theme, the “sarong”, he says was chosen as a medium of social criticism against a certain mode of religious practice in Indonesia. Yet, at a deeper level. insists Jean, “There is a golden thread that runs throughout the artist’s creativity: the fleeting field of human experience, and a synthesizing, sometimes essentialist manner in expressing it: primal masks, bare contours, color waves, sparkling lights, in short, essential forms or essential humanity.”

Jean Couteau, who has also written books on Srihadi Sudarsono, Affandi and many other painters, considers 60 year-old and Solo-born Teguh as a rarity in the Indonesian art world. “Teguh, he says, launches in this exhibition a systematic attack against people’s obsession with identity and the discourses that accompany it. He uses the theme of the sarong to convey his message. “What does one see in Teguh’s sarong-cum-body paintings and sculptures? Visually, they consist of earth-colored figures of men and women, bowing and leaning in a variety of postures. Either wrapping, or on the contrary, unwrapping, colorless cloths around their bodies. The cloth at times sticks to the skin, and otherwise is kept, as if floating, at a distance. As for the body, nothing is special about it. It is not the physical body Teguh is trying to expose. Concerns for beauty, in the Greek Platonic sense attached to the word, is absent.

The bodies represent people engaged in a dialogue with the sarong, or rather, with what the sarong represents. What might this dialogue refer to, if not the problematic of body and culture, the way culture proposes and compels its norms on individuals, and the way these individuals accept or refuse those constraints.” Thus Teguh raises the of the “social construction of the body.” And related to that, the issue of the “social construction of norms of clothing” and consequently, of the whole value system. By doing so, he also raises the issue of power and freedom, “ explains Jean.

Teguh, who had his last exhibition covered by Time Magazine, explains that to him the sarong is a field of creativity that reflects personal experiences as well as a variety of social discourses he has been subjected to. The personal and the public clash around the sarong. Teguh does not believe in identity, which is to him a sarong, or a set of sarongs, which one wears and casts aside at will. Likewise, to Teguh, style and theme are like sarongs one puts and discards.

This exhibition is dedicated to the silenced ones.

=Pembukaan Festival Seni Surabaya 2010

Time Saturday, November 6 · 7:00pm - 11:00pm
Location Komplek Balai Pemuda Surabaya
Jl. Gubernur Suryo no. 15
Surabaya, Indonesia
Created By
Festival Seni Surabaya
More Info Pembukaan Festival Seni Surabaya akan dimeriahkan tari Remo modifikasi, musik kolaborasi Dwiki Darmawan, Ita Purnamasari dan Sahuni,
pembacaan puisi Bagus Parto, dan layar tancap November 1828 sutradara Teguh Karya, pameran seni rupa juga akan mamadati suasana.
Saksikan gemerlap kota, di Festival Seni Surabaya.
info : www.festivalsenisurabaya.com

=GELAR BUDAYA LUMAJANG

Time
Saturday, November 6 · 7:00pm - 10:00pm
Location STADION SEMERU LUMAJANG
Created By
Mat Gatut
More Info KAMI JUGA ADA, KAMI TIDAK HANYA SATU DAN KAMI INGIN MEWARNAI DUNIA! Satu bentuk ekspresi seniman lumajang menyikapi keadaan yang ada...

Rabu, 03 November 2010

= PETA DAERAH BAHAYA MERAPI


http://www.facebook.com/photo.php?fbid=449111627476&set=a.157179182476.127982.87842287476

= *bagaimana cara menelusuri masalah kesulitan belajar dan wicara*


Time
Saturday, December 4 · 10:00am - 2:00pm

LocationRestoran Nelayan jln Karang bolong raya 8 dekat ancol

Created By

More Info
Memperingati Hari Penyandang Cacat Sedunia (PENCA)
KOACI menyelenggarakan seminar ilmiah :

"Bagaimana cara menelusuri masalah kesulitan belajar dan wicara"

untuk Autisme, Dow’s Syndrome, Retardasi Mental, Kesulitan Belajar, Epilepsi, Cerebral-Palsy, Kerusakan Otak, Dysleksia, Dyspraksia, Hiperaktif, A.D.H.D,.

Pembicara : DR. Drg. Julia Maria van Tiel, MS.
belanda mengunakan bahasa Indonesia
khusus utk orgtua ABK hayoo kita belajar bersama
Untuk informasi lebih lanjut dan undangan dapat diperoleh melalui :

Ria : 0857 1721 3225 (Jakarta)
Letty : 0818 049 888 64 (Bogor)
Sari : 0817 0379 5545

4141 659 184 jepri BCA
pendaftaran tutup 30 nov

biodata pembicara
. Nama: DR. Drg Julia Maria van Tiel, MS
(Orang tua gifted visual spatial learner)

Pendidikan:
1980 : Lulus Fakultas Kedokteran Gigi UI
1983: Lulus S2 Fakultas Pasca Sarjana Unair dengan bidang minatan kesehatan masyarakat
1990: Lulus S3 Fakultas Pasca Sarjana Unair Bidang Studi Ilmu Kesehatan dengan minatan Antropologi Kesehatan

Pekerjaan:
1980 – 1994 : Dosen tetap Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FKGUI
1990 – 1994 : Dosen luar biasa S2/S3 Fakultas Pasca Sarjana UI untuk mata kuliah Metodologi Riset dan Statistik.
1990 – 1994 : Dosen luar biasa S2 Antropologi Kesehatan UI
1990 – 1994 : Dosen luar biasa S2/S3 Antropologi Kesehatan Fakultas Pasca Sarjana Unair

Buku:
- Kebudayaan Orang Menggala 1993, UI Press - Jakarta
- Anakku Terlambat Bicara, 2007, Prenada Media – Jakarta
- ADHD – gejala, diagnosis, dan penanganannya di sekolah & di rumah (terjemahan) – 2010 Prenada Media - Jakarta

Komunitas:
- 2001 - ……Pembina kelompok diskusi orang tua anak berbakat (cerdas istimewa) anakberbakat@yahoogroups.com

Keanggotaan:
- Nederlands Vereniging for Autisme
- Balans Belang (lembaga informasi dan persatuan orang tua anak penyandang ADHD)
- Pharos - Nederland (lembaga informasi dan persatuan orang tua cerdas istimewa/bakat istimewa)
- Yayasan Adhi Purusa (Lembaga persatuan orang tua cerdas istimewa/bakat istimewa Surabaya)

Kegiatan lain:
- Menulis di berbagai media dan mengisi pelatihan-pelatihan bagi guru dan orang tua tentang permasalahan pengasuhan dan pendidikan anak cerdas istimewa di Indonesia.
- Relawan bagi pelarian politik korban peperangan Stichting Vluchtelingenwerk Noordwestholland

2007 -2009 : kordinator dan penulisan buku2 panduan guru dan orang tua ttg anak-anak berkekhususan Dir. PSLB Kemdiknas

=INDONESIA DRAMATIC READING FESTIVAL -festival pembacaan naskah lakon 2010


Time
Today at 7:00pm - Friday at 9:30pm

LocationAuditorium Lembaga Indonesia Perancis Yogyakarta/ Hall The Japan Foundation Jakarta
Jl. Sagan No.3, Yogyakarta/ Gd. Summitmas I Lt.2, Jl Jend. Sudirman Kav 61-62 Jakarta

Created By

More Info
YOGYAKARTA
Auditorium Lembaga Indonesia Prancis
Jl Sagan No.3 Yogyakarta
3, 4, 5 November 2010 pkl 19.00 – 21.30
HTM: Rp 15.000/hari (umum), Rp 10.000/hari (mahasiswa/pelajar)

Rabu, 3 November 2010
Lelakon Raden Bei Surio Retno (F Wiggers) oleh Teater Gardanalla
Keok (Ibed Surgana Yuga) oleh Kelompok Serkiler

Kamis, 4 November 2010
Kawan Tidur (Hanna Fransisca) oleh Saturday Acting Club
Biar Kutulis Untukmu Sebuah Puisi Jelek yang Lain (Andri Nur Latif) oleh Galatama Teater Jogja 2010

Jumat, 5 November 2010
Senja dengan Dua Kelelawar (Kirdjomulyo) oleh Teater Gandrik
Sari Jeli Almond (Wishing Chong/ Jepang) oleh Teater Garasi

Peluncuran dan Diskusi Buku
Antologi Drama Indonesia/ ADI (1895-2000)
5 November 2010 pkl. 16.00 WIB
Auditorium Lembaga Indonesia Prancis
Pembicara : John McGlynn (Chief Editor ADI)
Aprinus Salam (Dosen dan Peneliti di FIB UGM)


JAKARTA
Hall The Japan Foundation Jakarta
Gd. Summitmas I Lt.2
Jl Jend. Sudirman Kav 61-62 Jakarta
24, 25, 26 November 2010 pkl 20.00- 22.00
GRATIS

Rabu, 24 November 2010
Lelakon Raden Bei Surio Retno (F Wiggers) oleh Teater Koma
Loteng (Yoji Sakate/ Jepang) oleh Lab Teater Sahid

Kamis, 25 November 2010
Kawan Tidur (Hanna Fransisca) oleh Teater Tetas
Sari Jeli Almond (Wishing Chong/ Jepang) oleh Lab Teater Sahid

Jumat, 26 November 2010
Citra (Usmar Ismail) oleh Teater Tetas
dr. Resureccion: Akan Menyembuhkan Bangsa (Layeta Bucoy/ Philippina) oleh Teater Koma

Diskusi
25 November 2010 pkl 16.00 WIB
Hall The Japan Foundation Jakarta
Pembicara : Yoji Sakate (Presiden Japan Playwright Association)


Indonesis Dramatic Reading Festival (IDRF) adalah festival pembacaan naskah lakon Indonesia yang independen dan dirancang untuk berkembang secara organik seturut kebutuhan para penulis naskah lakon di Indonesia. Selain dijalankan berdasar irisan kepentingan berbagai lembaga IDRF juga dijalankan dengan kerja sukarela (voluntary) oleh berbagai pihak yang mendukung.

IDRF 2010 didukung oleh:
The Japan Foundation/ Lembaga Indonesia Prancis/ Yayasan Lontar/ Yayasan Umar Kayam/ Kedai Kebun Forum/ Forum Naskah Lakon Indonesia/ Teater Gandrik/ Teater Garasi/ Teater Gardanalla/ Kelompok Serkiler/ Saturday Acting Club/ Galatama Teater Jogja 2010/ Teater Koma/ Teater Tetas/ Lab Teater Sahid/ Geronimo FM/ Unisi FM

Informasi:
Lusi 0274 833 3020/ info@idrf.co.cc
www.idrf.co.cc

= Group Exhibition "Silent Victim"


Time
Friday at 7:30pm - November 28 at 5:00pm

LocationBale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space
Jl. Bukit Pakar Timur No. 100
Bandung, Indonesia

Created By

More Info
Rumah Seni Kemarin Sore mengundang anda untuk menghadiri pembukaan pameran seni rupa bertajuk “Silent Victim”, yang akan diselenggarakan di:

Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space
Jl. Bukit Pakar Timur No. 100 Bandung

Pada hari Jumat, 5 November 2010 pukul 19.30 WIB.

Pameran akan dibuka oleh Bpk. Amir Sidharta.

Kurator: Syarifudin.

Peserta: Bambang B. P., Dhudung, Isa Ansory, Joni Ramlan, Keo Budi Harijanto.

========================================

”SILENT VICTIM”

Pameran “Silent Victim” ini membingkai persoalan korban yang terbisukan. Tema ini sengaja tidak dibingkai secara spesifik pada satu korban di wilayah tertentu, semisal wilayah politik. Sehingga diperolah perspektif yang beragam mulai dari soal sejarah, rumah tangga, pembunuhan yang seperti rutin membayang di berbagai media, tekanan struktur sosial hingga menggapai ruang psikologis. Kelima perupa ini memiliki kecenderungan untuk melihat soal-soal sosial, serta dampak psikologisnya. Kecenderungan itu bisa dilihat pada karya-karya mereka sebelumnya. Teknik dan media yang digunakannya juga berbeda satu sama lain.

Masing-masing perupa disini mengambil perspektif yang berbeda dalam membaca “Silent Victim”. Isa melihat dari modusnya, Keo melihat dari sisi psikologis korban, sedangkan Dhudung melihat korban di sisi tempat yang dekat dengan kita: rumah tangga, Bambang B. P. di wilayah korban yang “diduakan”, sementara Joni memang banyak melihat korban jatuh karena tekanan struktur sosial.

Karya-karya perupa yang hadir di sini menandai bahwa tema Silent Victim yang barangkali telah dianggap tidak up to date bisa tetap dihadirkan dengan memanfaatkan kekayaan perspektif seniman terutama dalam memberikan relevansi baru terhadap tema.

========================================

Pameran berlangsung sampai tanggal 28 November 2010.

Galeri buka setiap hari pukul 10.00 – 17.00 WIB.
Hari Senin dan libur nasional tutup.

Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi:
Rul Azwar +62 818 468 283
Yus Herdiawan +62 813 2000 9995

link: http://www.facebook.com/album.php?aid=46273&id=100000502965777

Pameran ini terselenggara atas kerjasama Selasar Sunaryo Art Space dan Rumah Seni Kemarin Sore.