Minggu, 28 November 2010

=WORKSHOP Animasi bersama CIRI-kun

Time
Monday, November 29 · 3:00pm - 6:00pm

LocationHall JF
Gd. Summitmas I lt. 2 Jl. Jend.Sudirman kav.61-62 Jak-Sel
Jakarta, Indonesia

Created By

More Info
WORKSHOP Animasi: Pembuatan stop motion animation.
Senin, 29 November 2010 (khusus untuk 20 animator)*
15:30-18:00
workshop Stop Motion Animation oleh Firman Widyasmara
Di HAll JF. Gd. Summitmas I lt. 2 Jl. Jend.Sudirman kav.61-62 Jak-Sel

*) Terbuka untuk mereka yang pernah membuat film animasi GRATIS-semua bahan disediakan.
Pendaftaran : Kirimkan CV singkat melalui pkj@jpf.or.id ( untuk 20 peserta pendaftar pertama yang memenuhi syarat).

***Juga terbuka untuk obeserver.
Silakan daftarkan nama anda melalui :
SEKAR/PUPUT (021-520-1266 Senin-Jumat).

PEMUTARAN FILM stop motion animation & ARTIST TALK
Senin 29 November 2010 (Terbuka untuk UMUM.GRATIS)
Pk. 19:30-21:00
Di Hall JF. Gd. Summitmas I lt. 2 Jl. Jend.Sudirman kav.61-62 Jak-Sel

---------------------------------------------------------------------***********
PAMERAN :Proses kelahiran Ciri –kun
15-29 November 2010 pk. 10:00-18:00 (Rabu,Sabtu,Minggu & hari libur Nasional TUTUP).Terbuka untuk UMUM. GRATIS.
Di Galeri Mini JF.Gd.Summitmas I lt. 2. Jl. Jend.Sudriman kav.61-62 Jak-Sel.

=PENTAS TEATER DELIK | Barabah

Monday, November 29 · 7:30pm - 10:30pmTime
LocationTeater Arena Taman Budaya Jateng
Created By
More InfoTIKET 5000

Pamflet dapat dilihat di sini: http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash2/hs600.ash2/155258_1479034944267_1485579550_1046296_3950094_n.jpg

=Diskusi “Pelestarian Keberagaman Budaya Tradisional”: untuk UMUM&GRATIS

Time
Tuesday, November 30 · 1:30pm - 4:30pm

LocationHall The Japan Foundation Jakarta
Gd.Summitmas I lt. 2 Jl. Jend.Sudirman kav. 61-62
Jakarta, Indonesia

Created By

More Info
Diskusi “Pelestarian Keberagaman Budaya Tradisional”

The Japan Foundation Jakarta mengundang anda untuk hadir berpartisipasi dalam diskusi menarik “Pelestarian Keberagaman Budaya Tradisional”. Anda dapat membuka wawasan bagaimana masyarakat Jepang melestarikan budaya tradisionalnya melalui forum diskusi bersama para peserta program Jenesys yang baru saja kembali dari Jepang.

Hari/Tanggal : Selasa, 30 November 2010
Jam : 13.30 – 16.30 WIB
Tempat : Hall The Japan Foundation Jakarta
Gd. Summitmas 1 Lt. 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62
Jakarta 12190

Pembicara : Muhammad Endy Saputro
(Resource Center di Center for Religious and Cross-Cultural Studies, Gadjah Mada University, Yogyakarta)
Komentator : Prof. Irwan Abdullah
(Executive Director Center for Religious and Cross-Cultural Studies, Gadjah Mada University, Yogyakarta)

Pembicara dalam seminar ini adalah peserta program JENESYS (sebuah program pertukaran pemuda di Jepang) yang akan membagikan apa yang didapatnya mengenai permasalahan pelestarian keragaman budaya tradisional di Jepang. Hal ini kemudian dikaitkan dengan apa yang dihadapi oleh Indonesia.

Komentator dalam diskusi ini adalah Prof. Irwan Abdullah. Prof. Irwan Abdullah menerima Ph.D. dari University of Amsterdam di bidang Antropologi Sosial. Pada 2005 – 2009 merupakan Direktur Sekolah Pascasarjana UGM. Kini adalah Executive Director dari Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), UGM.

Diskusi ini terbuka untuk UMUM dan GRATIS.

=Sandyakala Sastra #5

Time
Monday, November 29 · 6:00pm - 9:00pm

LocationBentara Budaya Bali
Jl. Prof. IB. Mantra No. 88 A (byPass) Ketewel, Gianyar, Bali
Denpasar, Indonesia

Created By

More Info
Sandyakala sastra #5
Senin, 29 November 2010 pukul 18.00 wita - selesai

Sandyakala Sastra kali ini menghadirkan dua penulis berbahasa Bali, dari dua generasi yang berbeda latar sosialnya. Wayan Sadha(62) dan Ida Bagus Wayan Widiasa Keninten (43).

Wayan Sadha adalah seniman otodidak. Dilahirkan di Jimbaran, 29 Juli 1948, pendidikan resminya hanya sempat ditempuh hingga kelas dua Sekolah Rakyat. Orang tuanya nelayan tak mampu membiayai sekolahnya. Sebelum dikenal sebagai sastrawan dan kartunis dengan karya yang unik dank has, ia pernah menjadi pedagang kayu bakar, penjual ikan, nelayan, sebelum kemudian menjadi fotografer keliling. Lantaran foto-fotonya dinilai berbobot jurnalistik, ia direkrut menjadi wartawan foto. Sejak itu Sadha diam-diam belajar menulis dari berita-berita dan buku-buku milik para sahabatnya. Lahirlah dari tangannya, cerpen-cerpen berbahasa Bali dengan tema nyeleneh, penuh humor sarkastik, dimana tokoh-tokohnya mencerminkan problematik masyarakat proletar Bali yang terpinggirkan. Sadha dikenal juga sebagai kartunis, tokoh rekaannya adalah seekor anjing bernama Sompret, dimuat berbagai media seperti Archipelago, English Corner, Bali Echo, Harian Nusa, Sarad, Taksu, dll. Sadha juga pernah diundang pameran bersama Prakarti antara lain di ARMA Museum Ubud, Bali Biennale, dll. Kartun karya Sadha juga telah diterbitkan dalam buku tiga bahasa (Bali-Indonesia-Inggris) berjudul The Dog of Bali. Kumpulan cerpen yang pertama, Leak Pemoroan, diterbitkan Balai Bahasa Denpasar, memperoleh penghargaan prestisius yaitu Hadiah Sastra Rencagé 2010. Anugerah ini diberikan oleh Yayasan Kebudayaan Rencagé pimpinan Ajip Rosidi, dan hingga kini telah berlangsung selama 22 tahun, diberikan kepada para seniman dengan karya unggul dalam bahasa Sunda, Jawa, Bali serta Lampung. Kini ia tengah menyelesaikan sebuah novel.

Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten lahir di Karangasem, 20 Januari 1967 tepatnya di Gria Gelumpang anak dari Ida Made Wirya dengan Ida Ayu Wayan Raka (keduanya sudah almarhum). Sekarang, bekerja sebagai guru di SMAN 2 Amlapura dan sedang mengikuti S2 Linguistik Universitas Udayana. Keniten adalah pengarang berbahasa Bali dan Indonesia yang terbilang produktif menulis puisi, cerita anak, cerpen dan esai sastra. Karya-karyanya bukan hanya memperlihatkan sisi kehidupan masyarakat Bali yang diliputi ketegangan antara adat istiadat dan perubahan social akibat kehadiran pariwisata dengan segala problematiknya, melainkan menggarap pula tema-tema baru dengan gaya penuturan yang absurd serta anti realis. Kumpulan cerpennya yang pertama Buduh Nglawang (Orang Gila Menari-nari) diterbitkan oleh Sanggar Buratwangi langsung menarik perhatian public serta dianugerahi Hadiah Sastra Rancagé tahun 2006. Dalam karya berikutnya Bangké Matah (Mayat Baru), Keniten juga memperlihatkan kematangannya dalam bertutur. Tokoh-tokoh cerpennya memiliki karakter yang kuat serta merefleksikan pergulatan batin yang mencekam. Latar yang ditampilkan bukanlah merujuk pada penggambaran kenyataan sosial sehari-hari, melainkan kemelut batin dari pribadi-pribadi yang traumatis. Karyanya yang lain adalah Warisan Jagal dan novelette Kania, karya ayng siap untuk diterbitkan kumpulan cerpen Kuda Putih berbahasa Indonesia dan kumpulan puisi berbahasa Bali Sabdaning Sepi. Meraih berbagai juara penulisan nasional dan lokal, juara keempat dalam penulisan cerpen tingkat nasional dengan cerpen Cinta di Balik Belenggu Kasta (2001) dan pernah diundang dalam Ubud Writers and Readers Festival.

Rabu, 24 November 2010

=MARKINON Modern Marvels (Renewable Energy) + Zero Waste Community


Time
Friday, November 26 · 2:00pm - 7:00pm

Location
Kantor YPBB-Walhi
jl. Piit no.5 Bandung
Bandung, Indonesia

Created By

More Info
Di awal abad 21, dua senjakala mengancam populasi dunia. Kita bergantung tanpa harapan pada minyak, yang terus menerus makin mahal; dan pemanasan global, yang sebab utamanya dari pembakaran bahan bakar fossil yang akan bakal berdampak ke peradaban. Melangkah untuk melawan dua problem besar tersebut berkembanglah teknologi yang disebut energi terbarukan. Kita akan melihat udara, air, bumi dan api berubah menjadi sumber panas, listrik dan bahkan bahan bakar mobil yang bersih dan dapat diandalkan. Kita akan melihat secara mendalam sumber yang sudah terbukti dan dapat diandalkan seperti; matahari, angin, geotermal, bahan bakar nabati dan pasang surut. Dari eksperimen ke ujicoba sukses, sumber energi terbarukan akan membuktikan potensinya...

Penasaran dengan berbagai kisah tentang energi terbarukan ini?

Ayo kita tonton bersama di acara:
MARKINON (MARi KIta NONton dan ngobrol) tentang MODERN MARVELS: RENEWABLE ENERGY

HARI/TANGGAL: Jumat, 26 November 2010
WAKTU: 15:30 – 19:00 WIB
LOKASI: Kantor YPBB-Walhi Jl. Piit No. 5 Bandung
Bintang tamu: staf MAJALAH ENERGI

Bila akan hadir, silakan konfirmasi terlebih dahulu ke Anil (081.320.375.404) atau Sawung (0815.610.4606).

Kami ingatkan selalu teman-teman untuk:
1. Membawa makanan dan minuman yang tidak menghasilkan sampah (kalau pun ada, diusahakan sesedikit mungkin).
2. Mengusahakan menggunakan kendaraan umum/nebeng/naik sepeda, untuk mencapai lokasi, sehingga bisa mengurangi emisi karbon dan tidak mendapat masalah perparkiran.

MARKINON kali ini merupakan hasil kerjasama dengan Komunitas Sahabat Kota dan Majalah Energi

Oke, sampai ketemu hari Sabtu :)
Terima kasih

Salam,
Panitia MARKINON - MODERN MARVELS: RENEWABLE ENERGY
(Rima, Piki, Anil, Sawung)

NB:
sebelum kegiatan MARKINON berlangsung, akan ada Pertemuan Zero Waste Community: USAHA MENUJU ZERO WASTE. waktunya dari pukul 14:00-15:30. Silakan datang. Terbuka untuk umum.

=Pameran “DEER ANDRY”

Pameran “DEER ANDRY”
Hari/Tanggal Pembukaan: Sabtu, 7 November 2009
Jam: 19.30 WIB
Durasi Pameran: 7-19 November 2009
Opening Act: Penampilan band Seek Six Sick, A Stone A dan Black Ribbon
Sablonase: GAS*
Tempat/Alamat: MES 56, jalan. Nagan Lor 17, Patehan Kraton, Yogyakarta, 55133

=The Marginalized


Time
Saturday at 7:00pm - December 19 at 11:00pm

Location
ViaVia travelers cafe
jln. prawirotaman 30
Yogyakarta, Indonesia

Created By

More Info
The Marginalized is an exhibition by Indrawan Prabaharyaka and Widyastuti Prabaharyaka.
this exhibition contained Painting, Sketch, Photography, and Installation as a result of their backpacking journey through the slum area around south east asia.

as i quoted Agustinus Wibowo (Travel Writer and Photographer) writings for this exhibition:

"..I am sure, that's the journey that changed Indrawan and Widyastuti. Tasting various fragments of life makes them aware of a reality; that humans in different places are also struggling for tomorrow. Rare chance, not all people could see by their own eyes how people in Kalimantan, Malaysia, Brunei Darussalam and the Philippine struggle in different ways.

A bitter sweet journey. It fascinates us with stories of life. Bitter, because many of these people are marginalized by the wheels of time. Sweet, despite of all desperation coming from ruining prides,
they still fight for a piece of their dreams. Various stories with vivid colors blended beautifully in forms of art and visual works produced by the couple.."

"We struggle for life and, sometimes we forget to appreciate it"

we are inviting you to see and experiencing what Indrawan and Widyastuti have experienced through this exhibition.

check their work progress on their facebook page: